GEMAS PESULAN (GERAKAN MASYARAKAT PEDULI SUNGAI DAN JALAN)

GEMAS PESULAN (GERAKAN MASYARAKAT PEDULI SUNGAI DAN JALAN)

Salah satu Tupoksi Dinas Pekerjaan Umum menangani urusan sumberdaya air dan jalan. Jumlah Daerah Aliran Sungai (DAS) yang ada di Kabupaten Banyumas adalah 7 (tujuh), jumlah sungai 211 buah dan memiliki panjang 1097 Km. Jaringan irigasi yang ditangani seluas 23,716 km2. Jumlah jalan yang ditangani adalah 646 ruas dengan total panjang 1.508 Km. Petugas pengelola sumberdaya air sebanyak 27 orang sedangkan pengelola jalan sebanyak 50 orang. Dari kondisi ini tergambarkan bahwa pelayanan yang harus dilakukan oleh DPU mencangkup luasan yang cukup besar khususnya bidang jalan dan sumberdaya air. Saat ini kerusakan pada sungai meliputi kerusakan tebing, tanggul dan endapan antara lain Sungai Mengaji, Cangkok, Logawa, Apa, Prukut, Banjaran, Kaliterus dan sebagian besar DAS Logawa. Kerusakan jaringan irigasi masing-masing Rusak Berat 5,7 %, Sedang 3,51 % dan Ringan 15,31 % pada bangunan utama, bagi, sadap, pelengkap, saluran primer serta saluran sekunder. Sedangkan kerusakan jalan kabupaten mencapai 17,20 % untuk Rusak Berat, 25,72 % Rusak Sedang dan 19,21 % Rusak Ringan. Anggaran yang yang dialokasikan untuk Gemas Pesulan adalah 200 juta/tahun. Saat ini telah terbentuk 18 kelompok FORMAS PESUNG,  FORMAS PEJAL 27 kelompok di 27 Kecamatan. Dengan anggaran yang cukup kecil ini mampu mengefektifkan pemeliharaan jalan, sungai dan saluran irigasi sehingga menutup minimnya anggaran pemeliharan yang dimiliki Pemda yakni Pemeliharan jalan 8 Milyar dan pemeliharaan sungai dan irigasi sekitar 4 Milyar dengan menghasilkan output yang signifikan pada pemeliharaan jalan. GEMAS PESULAN dibentuk berdasarkan amanah Undang-undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air. Formas Pejal dan Formas Pesung bersifat kerelawanan dan berada dibawah koordinasi dan pembinaan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Banyumas. Inovasi ini memecahkan masalah dari aspek keterbatasan aksesibilitas, ruang kewilayahan, waktu, anggaran dan teknologi yang selama ini dianggap rumit dari segi keterpaduan kolaborasi masyarakat.

Related Posts

Komentar